KRI Diponegoro (365) merupakan kapal pertama dari
korvet kelas
SIGMA milik
TNI Angkatan Laut. KRI Diponegoro merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Schelde,
Belanda dimulai pada tahun
2005 khusus untuk
TNI-AL. Bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.
Pembuatan
Kontrak pembelian dan pembuatan KRI Diponegoro dan
KRI Hasanuddin (366) dilakukan pada bulan Januari 2004 dan efektif berlaku sejak
12 Juli 2004. Keduanya dibuat di
galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen,
Belanda.
[1]
Peletakan lunas KRI Diponegoro dilakukan bersamaan dengan
KRI Hasanuddin (366) pada tanggal
24 Maret 2005. KRI Diponegoro diletakkan lunasnya oleh
Laksamana Muda Daradjatun Sutisna dan KRI Hasanuddin oleh
Komodor Djoko Soerjanto. Upacara dimulainya perakitan kapal dilakukan
Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Slamet Soebijanto pada
25 Agustus 2005.
[1]
Nama
Menggunakan nama
Pangeran Diponegoro, salah seorang
Pahlawan Nasional Indonesia yang berjasa melawan
Belanda dalam Perang Jawa
1825-
1830. Begitu pula kapal-kapal dari kelas ini, dinamai menurut nama-nama pahlawan nasional, seperti
Sultan Hasanuddin,
Sultan Iskandar Muda, dan
Frans Kaisiepo.
Upacara penahbisan nama terhadap KRI Diponegoro dan KRI Hasanuddin dilakukan oleh
KSAL Laksamana TNI Slamet Soebijanto pada tanggal
16 September 2006. Penamaan ini, menurut beberapa orang Indonesia yang hadir pada upacara tersebut merupakan lambang yang mewakili
Presiden dan
Wakil Presiden.
Pangeran Diponegoro adalah pahlawan dari
Jawa seperti tempat asal Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dan
Sultan Hasanuddin mewakili Wakil Presiden
Jusuf Kalla yang berasal dari
Makassar,
Sulawesi Selatan.
[1]
Kapal
Persenjataan
Torpedo
KRI Diponegoro dilengkapi dengan
torpedo 3A 244S Mode II/MU 90 yang dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo tipe B515.
[3]
Peluru kendali
Dipasang dua tipe rudal di atas kapal ini, yaitu:
Meriam
Meriam utama di posisi A dipasang
Oto-Melara 76 mm buatan
Italia. Sedangkan kanon ringan tambahan pada posisi B dipasang Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12.
[3]
Persenjataan elektronik
- Sistem manajemen tempur Thales TACTICOS buatan Thales,
sebuah perusahan hi-tech Belanda, spesialis dalam bidang disain dan
produksi sistem integral untuk komando dan kontrol, sensor dan
komunikasi. Sistem ini dikenal dengan nama Combat Management System (CMS). Keunggulan teknologi yang dikembangkan Thales kini menjadi standar pertahanan NATO.[3]
- Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
- Komunikasi elektronik: Thales/Signaal FOCON
- Sistem Pengumpan: TERMA SKWS
- Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System
Sensor dan elektronis
Radar
Radar utama
MW08 3D multibeam surveillance buatan
Thales,
sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak
menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan. MW08
ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya
serba otomatis. Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk
mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan. Ini juga diperkuat
dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.
[3]
Sonar
Thales Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif ASW hull mounted sonar
Tenaga penggerak
Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah
mesin diesel
V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel
(Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini
masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur
kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat.
Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x
2100 x 3180 mm.